Manusia umumnya bergantung pada keadaan lingkungan sekitar (alam) yang berupa sumber daya alam sebagai penunjang kehidupan sehari - hari, seperti pemanfaatan air, udara, dan tanah yang merupakan sumber alam yang utama . lingkungan yang sehat dapat terwujud jika manusia dan lingkungan dalam kondisi yang baik.
Krisis lingkungan yang terjadi pada saat ini adalah efek yang terjadi akibat dari penggelolaan atau pemanfaatan lingkungan manusia tanpa menghiraukan etika. dapat dikatakan bahwa krisis ekologis yang dihadapi oleh manusia berakar dalam krisis etika atau krisis moral.
Manusia kurang peduli terhadap norma-norma kehidupan atau mengganti norma-norma
yang seharusnya dengan norma-norma ciptaan dan kepentingannya sendiri. Manusia
modern menghadapi alam hampir tanpa menggunakan ‘hati nurani. Alam dieksploitasi begitu saja dan mencemari tanpa merasa bersalah. Akibatnya terjadi penurunan kualitas sumber daya alam seperti pinahnya sebagian spesies
dari muka bumi, yang diikuti pula penurunan kualitas alam. Pencemaran dan
kerusakan alam pun akhirnya mencuat sebagai masalah yang mempengaruhi kehidupan
sehari-hari manusia.
Etika
Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etika
dan Lingkungan. Etika berasal dari
bahasa yunani yaitu “Ethos” yang
berarti adat istiadat atau kebiasaan. Ada tiga teori mengenai pengertian etika,
yaitu: etika Deontologi, etika Teologi, dan etika Keutamaan. Etika Deontologi
adalah suatu tindakan di nilai baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu
sesuai atau tidak dengan kewajiban. Etika Teologi adalah baik buruknya suatu
tindakan berdasarkan tujuan atau akibat suatu tindakan. Sedangkan Etika
keutamaan adalah mengutamakan pengembangan karakter moral pada diri setiap
orang.
Lingkungan
adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi kelangsungan
kehidupan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lain baik secara langsung
maupun secara tidak langsung
Jadi,
etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan
lingkungannya.etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut
lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap
terjaga.
Hal-hal
yang harus diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika lingkungan sebagai
berikut:
a. Manusia merupakan bagian dari lingkungan yang tidak
terpisahkan sehngga perlu menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya selain
dirinya sendiri.
b. Manusia sebagai bagian dari lingkungan, hendaknya selalu
berupaya untuk emnjaga terhadap pelestarian , keseimbangan dan keindahan alam.
c. Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas
termasuk bahan energy.
d. Lingkungan disediakan bukan untuk manusia saja, melainkan
juga untuk makhluk hidup yang lain.
Jenis-Jenis Etika Lingkungan
Etika Lingkungan disebut
juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya dibedakan dan menjadi dua yaitu etika ekologi dalam dan etika
ekologi dangkal. Selain itu etika lingkungan juga dibedakan lagi
sebagai etika pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika pelestarian adalah
etika yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan
manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha
pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan semua makhluk.
- Ekologi dangkal (Shallaw ecology)
merupakan paradigma yang
menekankan pada aspek pemenuhan kebutuhan manusia. Konsep ini mendudukkan
lingkungan sebagai sarana yang dimanfaatkan demi kebutuhan manusia. Dengan
demikian, ekologi dangkal bersifat antroposentris dalam artian mendudukkan manusia
sebagai makhluk superior yang punya wewenang bebas dalam melakukan eksploitasi
dan pemanfaatan lingkungan demi kebutuhannya.
Secara umum, Etika
ekologi dangkal ini menekankan hal-hal berikut ini :
1.
Manusia
terpisah dari alam.
2.
Mengutamakan
hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia.
3.
Mengutamakan
perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.
4.
Kebijakan
dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia.
5.
Norma
utama adalah untung rugi.
6.
Mengutamakan
rencana jangka pendek.
7.
Pemecahan
krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya dinegara miskin.
8.
Menerima
secara positif pertumbuhan ekonomi.
2. Ekologi dalam (Deep ecology) merupakan etika yang
memandang bahwa manusia merupakan bagian integral dari lingkungannya. Konsep
ini menempatkan sistem etika baru dan memiliki implikasi positif dalam kelestarian
alam
Etika Ekologi ini memiliki prinsip yaitu bahwa
semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk
menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk
berkembang. Premisnya adalah bahwa lingkungan moral harus melampaui spesies
manusia dengan memasukkan komunitas yang lebih luas. Komunitas yang lebih luas
disini maksudnya adalah komunitas yang menyertakan binatang dan tumbuhan serta
alam.
Secara umum etika ekologi dalam ini
menekankan hal-hal berikut :
1.
Manusia
adalah bagian dari alam.
2.
Menekankan
hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh
diperlakukan sewenang-wenang.
3.
Prihatin
akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan sewenang-wenang.
4.
Kebijakan
manajemen lingkungan bagi semua mahluk.
5.
Alam
harus dilestarikan dan tidak dikuasai.
6.
Pentingnya
melindungi keanekaragaman hayati.
7.
Menghargai
dan memelihara tata alam.
8.
Mengutamakan
tujuan jangka panjang sesuai ekosistem.
9.
Mengkritik
sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu sistem
mengambil sambil memelihara.
Kedua Etika Lingkungan memiliki beberapa
perbedaan-perbedaan seperti diatas. Tetapi bukan berarti munculnya etika lingkungan
ini memberi jawab langsung atas pertanyaan mengapa terjadi kerusakan
lingkungan. Namun paling tidak dengan adanya gambaran etika lingkungan ini
dapat sedikit menguraikan norma-norma mana yang dipakai oleh manusia dalam
melakukan pendekatan terhadap alam ini. Dengan demikian etika lingkungan
berusaha memberi sumbangan dengan beberapa norma yang ditawarkan untuk
mengungkap dan mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.
Etika Lingkungan Islam
Beberapa firman Allah SWT dalam al - Qur'an yang berkaitan dengan etika lingkungan.:
Manusia sebagai Khalifah dimuka bumi (Q.S. al- Baqarah : 30)
Artinya :
Dan(ingatlah) ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat."Aku hendak
menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah engkau hendak
menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan
kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?"Dia berfirman,
"Sungguh, Aku mengetahui ap yang tidak kamu ketahui."
Manusia sebagai pemangku mandat Allah dalam hal pemeliharaan (Q.S. al- An'am : 102, Q.S Az-Zumar : 13)
(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu. |
Katakanlah: "Sesungguhnya aku takut akan siksaan hari yang besar jika aku durhaka kepada Tuhanku".
Etika islam tidak melarang manusia untuk memanfaatkan alam, namun hal tersebut harus dilaksanakan secara seimbang dan tidak berlebihan. hal ini terdapat dalam ayat berikut :
Terjemahan Q.S Al - An'am141. Dan Dialah yang menjadikan tanaman-tanaman yang merambat dan
yang tidak merambat, pohon kurma, tanaman yang beraneka ragam rasany,
zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan yang tidak
serupa(rasanya). Makanlah buahnya apabila ia berbuah dan berikanlah
haknya(zakatnya) pada waktu memetik hasilnya, tapi jangan
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebihan.
ayat di atas memberi informasi kebolehan memanfaatkan tanaman. serta Q.S al - An'am : 142 yang menunjukan kebolehan memanfaatkan binatang dan memakannya.
Dan di
antara hewan ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada
yang untuk disembelih. Makanlah dari rezeki yang telah diberikan Allah
kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.